Dari pengamatan kecil (benar-benar kecil) , saya menemukan bahwa orang-orang sekarang ini secara garis besar terdiri dari 3 golongan.
- bisa buat
- bisa beli
- tidak bisa beli
Dari penggoloongan sederhana ini, pihak (1) dengan usaha terus menerus, pantang mundur, dan segala cara selalu berusaha melakukan dokrinisasi terhadap golongan (2) dan (3). Dalam bentuk apa? Merk! supaya golongan lainya selalu berusaha untuk melakukan beli (buy,purchase) secara terus menerus. Hampir tidak ada hal lain yang dipikirkan oleh golongan ini kecuali mengenai bagaimana golongan lain untuk menyetor laba ke kantong mereka.
Sementara golongan (2) adalah golongan yang dengan semangat yang sama dengan golongan (1) gigih untuk melakukan pertahanan status sosial dengan melakukan “beli” . Mereka ini secara garis besar terbutakan oleh “beli” dan gengsi”.
Sedangkan yang terakhir, meski “tidak bisa” beli, tapi karena gigihnya usaha dari golongan (1) dalam menancapkan pengaruhnya, jadi terprovokasi untuk “berusaha beli”. Banyak juga sebenarnya yang lebih suka hidup yang sederhana dan memilih tidak ambil pusing terhadap “beli”, tapi malangnya, mereka tetap hidup dalam bayangan “ayolah beli” dari pihak (1).
Kemudian timbullah:
- Orang yang buta atau membutakan diri dari pemandangan sekitar
- Orang yang tuli atau men-tuli-kan diri dari teriakan sekitar
Golongan (1) yang Cuma memikirkan untung tanpa memikirkan dampak lingkungan, keadaan buruhnya, dan konsumenya selama mereka membeli produknya.
Golongan (2) yang berusaha menutup kuping dari teriakan kelaparan orang disekitarnya karena mereka teralu sibuk dengan “enaknya pakai baju merk apa ya hari ini?”
Golongan (3) yang terpaksakan “beli” karena terdoktrin bahkan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak penting dan tidak mereka butuhkan.
…dan tidak ada ikatan hubungan yang tersisa antara pelindung dan manusia selain dari ikatan antar kepentingan-diri, selain dari ikatan ‘pembayaran dengan uang’.- Karl Marx
Mungkin peng-kotak-an diatas lebih banyak salahnya daripada benarnya, tapi sebenarnya cuman mau mengingatkan kalau : :
“Tidak ada bahaya yang lebih besar daripada keserakahan”.- Lao Tzi
Komentar terakhir..